Prediksi Tren Roadtrip dan Staycation di Tahun 2021
Updated: Apr 7, 2021
Photo by Stijn Dijkstra from Pexels
Pandemi Covid-19 telah mengubah gaya berwisata. Traveloka, perusahaan teknologi pemesanan akomodasi, memprediksi aktivitas pariwisata berupa staycation akan jadi tren wisata pada 2021. Selain itu, perjalanan menggunakan kendaraan (roadtrip) pun akan menjadi pilihan destinasi wisata masyarakat.
Beberapa inovasi teknologi yang dilakukan pada 2020 lalu terbukti bisa tetap menghidupkan gairah pengguna dalam bepergian sembari terus mematuhi protokol kesehatan.
Dari hasil survei selama setahun, staycation dan roadtrip menjadi tren berlibur di sepanjang tahun lalu. Destinasi terpopuler selama 2020 untuk staycation maupun roadtrip adalah Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Meski demikian, Traveloka memprediksi penerbangan akan kembali meningkat sebagai transportasi utama dalam bepergian di 2021, meskipun staycation dan roadtrip akan tetap menjadi favorit pengguna di 2021.
Co-Founder Traveloka Albert mengatakan bahwa pihaknya menempatkan inovasi produk dan fitur sebagai prioritas utama untuk mendorong keamanan, kemudahan dan kenyamanan pengguna dalam memanfaatkan layanan.
Albert menjelaskan, sejumlah inovasi tersebut diantaranya OnlineXperience yang menawarkan lebih dari 100 sesi unik yang dirancang untuk mendorong pengguna agar tetap menikmati waktu uang di rumah bersama keluarga. Kemudian Traveloka Covid-19 Test yang dapat diakses melalui Traveloka Xperience untuk membantu pengguna melakukan uji tes polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test, serta kampanye Clean Partners demi membantu para mitra untuk menerapkan protokol kesehatan dan membantu pengguna saat menentukan pilihannya.
Berbagai macam inovasi dan inisiatif berbasis teknologi yang dilakukan Traveloka di sepanjang 2020 merupakan bagian dari upaya untuk beradaptasi dengan situasi pandemi yang telah menurunkan jumlah pengguna harian pada platform Traveloka hingga 70% sejak bulan Maret 2020 dan menaikkan permintaan refund hingga 10 kali dengan ribuan permintaan per menitnya pada bulan April. Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan, penerapan protokol kesehatan yang sebaik mungkin oleh pelaku dan destinasi wisata menjadi salah satu faktor pendukung penting dalam upaya memulihkan sektor pariwisata di Indonesia.
210104180091
Muhammad Tommy Oktavianto Nugraha
MPM-B
SEO & Analytic
Comments